![]() |
Free image from IM Creator |
Pertama kali saya diminta menjadi pengajar di kampus tempat saya kuliah dulu, saya tidak merasa percaya diri. Namun setelah diyakinkan oleh para dosen saya, akhirnya saya mau mencoba. Ternyata selama beberapa kali mencoba mengajar, saya menemukan ada struktur mengajar yang memudahkan kita untuk berbicara di depan kelas dan membuat para mahasiswa lebih memahami mata kuliah yang kita ajarkan.
Satu hal yang perlu kita camkan adalah bahwa pada masa ini, akses pengetahuan pengajar dan mahasiswa sekarang sama! Maka posisikanlah diri kita sebagai fasilitator, bukan sebagai si serba tahu.
Berikut saya ingin berbagi suatu struktur yang lazim saya jalankan saat mengajar di sebuah kelas. Tentunya ada juga struktur-struktur lain seperti dalam bentuk diskusi kelompok, peragaan, atau permainan-permainan. Namun yang dikemukakan di bawah ini adalah metode pengajaran secara klasik, yakni metode tatap muka.
1. Menyapa
Hal pertama ketika memasuki kelas sangatlah penting bagi kita untuk menyapa para mahasiswa kita. Ini terdengar sepele, namun seringkali dosen-dosen senior lupa tentang hal ini. Mereka kerap kali masuk kelas dan langsung duduk kemudian sibuk dengan arsip-arsip atau bahan ajar yang mereka bawa.
Sebetulnya tahapan 'menyapa' ini bisa menjadi kunci pembangun atmosfer kelas. Atmosfer kelas seperti apa yang ingin kita ciptakan, awali lah dengan sapaan kita. Saran saya adalah, masuk ke dalam kelas dengan langkah meyakinkan. Palingkan wajah ke arah mahasiswa dan sapukan pandangan ke seisi kelas. Pasang senyum yang lebar dan sapa mereka 'selamat pagi' dengan suara yang cukup lantang.
Sambil menyiapkan bahan ajar dan berkas-berkas absen serta berita acara perkuliahan, jangan diam. Tetaplah ajak mahasiswa bicara. Tanya kabar mereka. Apa saja kesibukannya, dan lain-lain hal. Apabila ada peristiwa terkini, bisa juga ajak mengobrol tentang hal tersebut.
2. Absen
Selanjutnya mengabsen mahasiswa. Beberapa kampus melakukan absen mahasiswa dengan cara mengedarkan absen tersebut untuk ditandatangani oleh mahasiswa. Namun ada juga yang masih dipanggil satu per satu namanya oleh pengajar.
Penting untuk diingat, bahwa sebelum melakukan absen (memanggil satu per satu nama mereka), minta terlebih dahulu mereka untuk tenang. Lakukan sambil tersenyum ramah dan sopan. Minta mereka tenang barang sejenak. Lalu absenlah.
Saat mengabsen pun jika bisa, sesekali beri komentar pada mahasiswa yang kita absen. Misalnya komentari rambut mereka yang rapi hari ini. Atau komentari wajah mereka yang terlihat cerah hari ini, dan sebagainya. Ini berguna untuk membangun hubungan yang dekat antara pengajar dan mahasiswa. Seringkali tahapan mengabsen ini bisa menjadi sarana untuk kita berkenalan lebih dekat dengan mahasiswa kita.
3. Menanyakan Bahasan yang Lalu
Setelah selesai mengabsen, hela nafas sejenak lalu tanyakan apakah mereka masih ingat bahasan pada pertemuan yang sebelumnya. Bahas secara ringkas tiap-tiap subjek yang kita ajarkan pada pertemuan lalu tersebut. Hal ini sangat berguna untuk menyegarkan lagi ingatan mereka dan mereka akan lebih memahami. Pelajaran yang kita berikan akan lebih kuat menempel dalam ingatan mereka. Jangan takut untuk melakukan diskusi-diskusi kecil, jika saja mereka masih memiliki pertanyaan atau ada hal yang belum mereka mengerti.
4. Memaparkan Bahasan Bahan Ajar Selanjutnya
Kemudian kita bisa melanjutkan bahasan subjek selanjutnya dalam mata kuliah kita. Pengalaman-pengalaman teknik dalam membahas suatu subjek saya tuliskan pada postingan blog di sini.
5. Ulangi Poin-poin Penting
Setelah selesai melakukan bahasan terhadap suatu subjek, ada baiknya kita membuat kesimpulan-kesimpulan dengan cara mengulangi poin-poin penting tentang apa-apa yang telah kita bahas tadi. Lakukan pengulangan poin-poin ini dengan sesekali bertanya pada mereka, supaya mengetahui apakah mereka mengingat apa yang barusan kita bahas. Dengan mengulang poin-poin penting ini suatu subjek yang kita bahas akan lebih menempel di dalam benak mahasiswa. Ini juga membantu mereka dalam mengingatnya di pertemuan berikutnya, ketika kita tanyakan apa saja yang kita bahas di pertemuan lalu.
6. Penutup
Demikianlah jika tidak ada pertanyaan, kita tutup kuliah kita hari ini. Mudah-mudahan apa-apa yang kita bahas bisa dipahami dan bermanfaat bagi kita semua.
Nah, begitulah kira-kira struktur pengajaran yang biasa saya lakukan. Tentu saja dalam kasus-kasus tertentu kita harus menyesuaikan struktur pengajaran kita. Oke, semoga berguna.